Maraknya peredaran obat-obatan jenis Heximer dan Tramadol di wilayah Tangerang menjadi sorotan dikalangan aktivis pemuda dan mahasiswa.
Pasalnya obat-obatan tersebut diduga diperjualbelikan secara bebas di toko-toko yang berkedok kosmetik.
Ketua Forum Aliansi Aktivis Tangerang Raya (FOR TANG), Taher menyayangkan lambatnya pemerintah Kota Tangerang menindak peredaran obat-obatan type G dikalangan masyarakat.
“Saya menegaskan jika pemerintah maupun aparat penegak hukum harus secepatnya melakukan penindakan dan penertiban,” tegasnya kepada Info Massa, Rabu (9/8) Malam.
Disamping itu Sekretaris Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tangerang, Tri Syahrizal menyebut peredaran obat-obatan ilegal itu merusak generasi bangsa.
“Peredaran obat-obatan heximer maupun tramadol dapat merusak generasi penerus bangsa karena akan membuat pemakainya menjadi kecanduan seperti menggunakan narkoba,” katanya.
Sementara Sekjen Forum Aksi Mahasiswa Tangerang (FAM Tangerang), Shandi Marthapraja menegaskan semua stakeholder terkait untuk memberantas semua peredaran obat-obatan ilegal dan pertanyakan izinnya.
“Kita mendorong pihak kepolisian untuk memberantas seluruh peredaran tramadol dan Heximer. Karena tramadol dan Heximer bagian dari penyakit masyarakat yang harus diberantas, apalagi yang diserang adalah generasi muda,” ujarnya. []