Ridwan Kamil-Suswono Canangkan Rumah Vertikal Atasi Mahalnya Harga Tanah Jakarta

Megapolitan

Info Massa – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) berkeinginan menjawab problematika masyarakat Jakarta yang kesulitan memiliki hunian dengan alasan mahalnya harga rumah didasari dengan harga tanah yang terus melonjak. Berangkat dari kondisi tersebut, RIDO hendak membangun hunian masyarakat secara vertikal.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara (Jubir) RIDO Mulya Amri seiring dengan hasil survei Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) pada tahun 2022. Di mana, rendahnya indeks penyediaan rumah di Jakarta dampak tingginya harga bidang tanah. Sehingga, penelitian API hanya menunjukkan skor 50 untuk kemudahan memiliki hunian di Jakarta atau artinya masyarakat Jakarta masih sulit untuk memiliki hunian.

“Hunian vertikal di pusat kota Jakarta sering dianggap orang kurang masuk akal, tetapi sebetulnya sangat masuk akal karena di pusat kota yang mahal adalah lahannya. Sementara biaya konstruksi untuk membangun hunian vertikal itu sama saja, antara dibangun di pusat kota maupun di pedesaan. Jadi yang perlu diakali adalah bagaimana mengurangi biaya tanahnya,” terang Mulya Amri.

Menurut Muli,sapaannya, melalui hunian vertikal nantinya, harga rumah jauh lebih murah karena memangkas belanja tanah alias cukup menambah bangunan di atas hunian yang sudah ada.

Adapun cara lainnya menggunakan sejumlah lahan yang dimiliki oleh Pemda DKI. Dengan demikian warga tidak perlu lagi membeli lahan dan harga hunian pun menjadi terjangkau.

“Pemda DKI punya banyak lahan di pusat kota yang bisa dimanfaatkan untuk hunian vertikal, seperti pasar, stasiun, terminal. Ini konsep simbiosis mutualisme juga karena pasar butuh pembeli yang berasal dari warga dan warga butuh pasar,” ujar Muli.

Adapun keunggulan lain dari hunian vertikal ini nantinya masyarakat Jakarta bisa kembali berkumpul dengan para sanak saudaranya. Selain itu, program hunian ini dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara.

“Tentunya kalau kita bisa bawa kembali teman-teman untuk tinggal di pusat kota, dampaknya nanti kemacetan akan berkurang, polusi akan berkurang, seperti itu,” tutut Muli. []

Tinggalkan Balasan