Saldo BPNT Kota Tangerang Kosong 4 Bulan, Sekali Dapet Isinya Pisang Busuk

Editor: Fajrin Kamal

Kota Tangerang – Saldo Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) milik salah seorang warga di Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, kosong selama 4 bulan. Namun yang lebih mencengangkan, sekalinya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima pencairan program dari Kemensos itu ternyata isinya pisang busuk.

Menurut salah seorang KPM yang ditemui infomassa di kediamannya, ia mengaku bahwa selama empat bulan terakhir tidak menerima paket sembako dari BPNT.

“Selama empat bulan saldonya nol, dan begitu dapat barangnya tidak sesuai, cuma tahu satu kotak, tempe satu kotak, kacang hijau empat plastik, dan pisang enam buah, itupun pada busuk. Kalau untuk ayam dua ekor kecil-kecil, langsung dimasukin ke kulkas,” kata KPM di Uwung Jaya kepada infomassa, Jum’at 31 Desember 2021.

Selain isi paket yang tidak layak itu, ia juga menyesalkan jumlah barang yang diterimanya. Pasalnya, barang yang ia terima terlampau jauh dari perhitungan semestinya.

“BPNT kan sebulannya 200 ribu. Nah kalo kosong 4 bulan berarti kan harusnya pencairan hari ini sejumlah 800 ribu. Tapi buktinya saya cuma dapet paket segini doang,” pungkasnya.

Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Cibodas, Iwan, mengatakan pihaknya akan menggantikan paket BPNT tersebut dengan yang lebih layak. Ia akan kembali mendata jumlah KPM yang menerima sembako yang isinya asal-asalan itu.

“Saya sudah mengintruksikan kepada agen atas bahan-bahan yang tidak layak itu dan akan kita ganti dengan sesuai jumlahnya. Silakan ditukarkan ke agen,” ujar Iwan kepada infomassa.

Selanjutnya ia pun mengatakan bahwa peserta KPM yang saldonya kosong selama empat bulan kemarin, pihaknya sudah mengajukan perbaikan data ke Pusat, kemudian jika komponennya sesuai maka saldo itu akan dikembalikan lagi dalam istilah dirapel.

“Ada beberapa haknya yang kepotong, kemudian ada updating data di bulan Juli – Agustus. Selepas itu KPM ada yang double dan ada juga yang cuma satu bulan menerima, jadi ga mesti semuanya full karena sistem yang bekerja,” kata Iwan yang juga sebagai Ketua Karang Taruna Kelurahan Cibodasari.