Jakarta — Barisan Pendukung Puan Maharani (BP2M) mendeklarasikan Calon Presiden (Capres) 2024 kepada anak Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di Jati Makmur, Pondok Melati, Kota Bekasi, beberapa waktu lalu.
Ketua umum BP2M, Timur Malak Kiemas menyatakan telah memiliki perwakilan di 30 daerah se-Indonesia. Selain itu, mereka mengaku telah memiliki basis-basis suara pendukung Puan Maharani sampai tingkat akar rumput.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Adib Miftahul mengatakan, maraknya deklarasi tokoh politik termasuk Ketua DPR RI itu memang harus dilakukan. Menurutnya, kondisi itu akan membuka potensi pemilih dan lebih mengenalkan lagi sosok yang ingin maju menjadi capres maupun cawapres.
“Puan kelemahannya ada di popularitas. Tapi kan pilpres masih jauh. Nah ketika deklarasi banyak dilakukan oleh pendukungnya, ini bisa membuka banyak potensi pemilih di luar partainya dan bisa menaikkan keterkenalan sekaligus pilihan politik (elektabilitas),” ujar Adib melalui pesan singkat kepada infomassa, Senin 21 Februari 2022 melalui pesan singkat.
Dosen Fisip Unis Tangerang itu juga mengungkapkan, suka atau tidak, keunggulan Puan ketimbang tokoh yang juga digadang-gadang maju di pilpres mendatang adalah faktor biologi dan networking politik. Kedua faktor itu, kata Adib, mengingat Ketua DPR RI itu adalah cucu Presiden Soekarno dan anak Taufik Kiemas.
“Trah biologis Soekarno, ini masih jadi daya tarik. Jualan itu masih laku. Dan, berkat jasa Taufik Kiemas, networking politik Puan memiliki jejaring luas dikalangan tokoh politik dan tokoh bangsa ini,” ujarnya.
Baca Juga: Dukung Megawati Bela Jokowi, PDIP Jakarta: Terlalu Banyak Hujatan
Adib menambahkan keuntungan lainnya adalah pengalaman Puan pernah menjadi menteri hingga Ketua DPR RI dan elit partai PDI Perjuangan.
“Dia salah satu sosok perempuan yang saya kira punya kapasitas. Ibarat oase diantara tokoh pria yang tertarik maju pilpres. Poin penting pula dia elit partai pemenang pemilu, punya kader militan yang pasti siap menjadi agen menyosialisasikan keberhasilan pemerintah, dan itu keberhasilan pemerintahan Jokowi sekarang representasi mayoritas dari PDI Perjuangan. Puan bisa dikapitalisasi melalui itu,” jelasnya.
Namun Adib juga mengingatkan, resistensi Puan sebagai tokoh nasionalis dan kurang egaliter menjadi bagian pekerjaan rumah (PR) penting yang harus segera diselesaikan.
“Tokoh merakyat, tak elitis masih disukai publik. Puan harus menjadi antitesis dirinya sendiri. Ingat, Jokowi terpilih menjadi presiden 2 periode karena faktor itu,” tutupnya.
Editor: Simon Julius