Ratusan mahasiswa Provinsi Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sulawesi Tenggara Peduli NTB menyatakan sikap dukungan terhadap warga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melawan kejahatan PT Ammna Mineral.
Pernyataan sikap itu, ditunjukkan oleh aliansi mahasiswa tersebut dengan menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari pada Rabu, 28 Desember 2022.
Mereka menegaskan bahwa perjuangan warga KSB dalam melawan perusahaan tambang terbesar nomor 2 setelah Freeport yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) itu tidak sendirian.
“Kami mahasiswa Sulawesi Tenggara mengambil inisiatif untuk mendukung dan mendeklarasikan bahwa masyarakat dan mahasiswa Sumbawa Barat tidak berjuang sendirian,” teriak sang orator.
Sementara Korlap aksi, Mukmin, menyampaikan bahwa seharusnya warga KSB bisa ikut andil dalam mewujudkan kesejahteraan dari aktivitas tambang yang dilakukan oleh PT AMNT.
“Tapi nyatanya mereka warga lokal justru mendapat perlakuan yang berbanding terbalik dari PT Amman Mineral. Warga KSB tidak ikut andil dalam itu semua dan cenderung dirugikan dari adanya kekayaan alam atau aset bangsa di sekitarnya,” ucapnya.
Mereka juga menyinggung soal pelanggaran PT Amman yang membuang limbah merkuri secara rutin setiap harinya sebanyak 14 ton. Dampaknya, kata Robi, para nelayan kesulitan untuk mendapatkan ikan di laut karena biota laut mengalami kerusakan.
“Akhirnya kondisi itu diperparah dengan menyulitkan nelayan untuk berlayar lebih jauh ke Samudera Australia untuk mendapatkan ikan,” pungkas Mukmin.
Belum lagi, mereka membeberkan persoalan CSR Rp. 120 Milyar yang tidak tahu arahnya. Kemudian para tenaga kerja juga terkungkung sehingga tidak berserikat sebagaimana diamanatkan dalam pasal 28E ayat 2. Ditambah lagi dengan pendapatan yang tidak layak dan jam kerja yang tidak wajar serta penerapan K3 yang minim hingga menimbulkan kasus korban jiwa.
Sejak tahun 2018 warga lokal Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat sudah melakukan perlawanan saat PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) hingga di akuisisi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Sejak saat itulah pergerakan perlawanan sudah di kibarkan dan perjuangan masih berlanjut hingga saat ini dalam memperjuangkan hak-hak atas hidup layak namun hingga perlawanan yang berujung pada pendirian posko mogok makan di kantor Komnas HAM, Jakarta masih juga di indahkan.
Saat ini sudah berjalan selama 24 hari aksi mogok makan dimana dari 17 kawan juang Pemuda dan Mahasiswa Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang sedang berjuang Di Kantor Komnas HAM untuk menuntut keadilan yang seadil-adilnya pada negara. Saat ini, Minggu, 18/12/2022 peserta yang melakukan mogok makan harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) karena kondisinya yang memburuk dan lainnya sudah tidak berdaya.
Atas kondisi itu, Aliansi Solidaritas Mahasiswa Sultra Peduli NTB menuntut usut tuntas korban jiwa dan hilangnya burut PT AMNT. Transparansikan dana CSR, Copot jajaran Direktur PT Amman Mineral, Menolak keras pembungkaman dan pembatas buruh untuk berserikat dan tutup PT Amman Mineral.[]