Info Massa – Survei Forsa mendapatkan 71 persen tenaga kerja di Jerman ingin memiliki opsi untuk bekerja 4 selama hari dalam waktu 1 minggu. Dari mereka yang disurvey, 3/4 mengatakan pro terhadap kebijakan Pemerintah Jerman dalam pengurangan waktu kerja tersebut. Sementara lebih dari 2/3 pengusaha mendukung penerapan itu.
Menurut CEO sekolah bahasa Expath di Berlin, Tia Robinson, waktu kerja dan kehidupan pribadi membutuhkan keseimbangan, sehingga memangkas masa kerja dari 5 menjadi 4 hari merupakan alasan yang tepat.
“COO (chief operating officer) dan saya punya keinginan kami sendiri, juga bagi para pekerja. Kami ingin menyeimbangkan hidup kami dengan lebih baik, sang COO ingin menulis buku dengan 4 hari seminggu mereka,” kata Robinson, dilansir dari Antara, Jum’at 15/03.
Baca Juga: Krisis Pekerja, Jerman Uji Coba 4 Hari Kerja
“Saya punya seorang anak, saya ingin memiliki lebih banyak waktu dengan putri saya. Jadi, kami menginginkan itu untuk kami sendiri, tapi tidak bisa membenarkannya untuk melakukannya untuk kami sendiri dan tidak melakukannya untuk karyawan, jadi kami putuskan untuk melakukannya untuk seluruh perusahaan dan semua orang benar-benar puas dengan hasilnya,” lanjutnya.
Metode 4 hari kerja dalam sepekan ini juga diyakini menjadi daya tarik bagi mereka yang enggan bekerja seminggu penuh terjun dalam dunia kerja, sehingga pola ini bisa menjadi tawaran untuk mengurangi krisis tenaga kerja yang sedang melanda Jerman.
“Kami mengukur kepuasan dan kesejahteraan karyawan, tetapi kami juga mengukur kepuasan pelanggan, efisiensi kerja dengan melihat volume tiket yang kami dapatkan dari 80 persen waktu kerja ketimbang 100 persen waktu kerja,” ucap Tia Robinson.
Sementara itu, Tzerkis, seorang administrator dan guru di Expath, mengklaim bahwa hidupnya menjadi lebih menyenangkan. Dia mengungkapkan memiliki lebih banyak waktu luang untuk dirinya sendiri.
“Melakukan lebih banyak olahraga dan melakukannya lebih teratur, memiliki akhir pekan yang lebih baik, dengan lebih banyak energi dan waktu untuk diri sendiri, lebih fokus pada pekerjaan dan mengurangi hari sakit secara signifikan,” ujar Tzerkis.
Menurutnya, dengan waktu kerja 4 hari dalam sepekan, tidak mengurangi tanggung jawab ataupun beban kerja seperti sebelumnya. terdapat waktu luang untuk menyiapkan rutinitas pekerjaan. Namun tingkat kefokusan dalam bekerja menjadi bertambah.
“Apalagi dengan persiapan yang telah kami lakukan, kami pribadi bisa melakukan jumlah pekerjaan yang sama. Itu juga diperlukan untuk membangun sistem yang akan memastikan bahwa pekerjaan dapat dengan mudah dibagi dan tidak akan bergantung kepada waktu. Akan tetapi, ya, saya memiliki kapasitas lebih besar untuk fokus pada hari ketika saya bekerja,” kata Tzerkis. []