Sepi Job Rias Pengantin, Renata Layani Prostitusi Online

09/10/202109/10/2021Mauladi Fachrian94 Komentar

Ragam Massa – Renata, salah seorang warga Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, terpaksa beralih profesi, menawarkan tubuhnya untuk para lelaki hidung belang melalui layanan online. Sebelumnya, ia mengandalkan job rias pengantin, namun karena pandemi melanda dan adanya kebijakan PPKM, alhasil kegiatannya itu tersendat.

“Tadinya saya bertahan selama setahun jadi tukang rias, kan tau sendiri lockdown udah mau dua tahun ga ada yang boleh pesta, ya udah mau ngga mau kita kerja kayak gini,” keluh Renata.

Renata mengakui bahwa tidak mudah bagi dirinya untuk mencari keuntungan dari pekerjaan barunya itu. Ia terus beradaptasi dan selalu mencari cara agar kencannya bersama lelaki hidung belang bisa mendapatkan uang.

Namun sayangnya tidak sedikit tamu-tamu Renata membatalkan kencan singkat bersama dirinya. Saat sudah bertemu di salah satu apartemen yang sudah disewa misalnya, dalam sekejap pria yang sudah janjian pun langsung meninggalkan dirinya.

Kondisi itu sangat jauh dari anggapan Renata. Tadinya, ia menganggap sangatlah mudah mencari rejeki dari sebuah layanan prostitusi online.

Tapi Renata tak patah arang, meskipun banyak sekali kejadian serupa terus berulang kepada dirinya saat berupaya melayani jasa prostitusi online.

Renata tak putus asa, ia sangat meyakini bahwa pekerjaannya itu bisa menghasilkan uang meskipun tidak besar.

Belajar dari pengalaman ditinggal oleh lawan kencannya, Renata tidak kehabisan akal. Saat bertemu kembali dengan pria yang memesannya, dia coba membuat suasana kamar apartemennya menjadi gelap. Tentunya dengan menutup celah cayaha dan mematikan lampu di seluruh ruangan.

“Udah deal harga, dateng deh tamu begitu tau saya waria langsung deh di cancel,” begitu kata Renata saat dirinya belum lihai mengelabui lawan kencannya.

Cara Renata menggelapkan seisi ruang apartemen terbilang berhasil. Meskipun pendapatannya diakui tidak sebesar perempuan yang berprofesi sama dengannya.

“Ngga banyak sih, sehari paling banyak tiga. Kalau untuk tarif mah kita nggak kayak cewek-cewek yang paling murah 300 ribu, kita mah 150 juga embat,” ungkap Renata sambil mengeluarlan senyum tipisnya.

Di tengah kesuksesan Renata mengelabui para pelanggannya, ia harus pasrah saat profesinya itu mengantarkan dirinya ke Kantor Satpol PP Kota Tangerang pada Jum’at 8 Oktober 2021. Ia dijebak oleh salah seorang anggota yang berpura-pura ingin berkencan dengan dirinya.

Kepala Satuan Satpol PP Kota Tangerang, Agus Hendra Fitriana menjelaskan, Renata termasuk dari lima pasangan yang ditangkap petugas dari operasi rutinnya. Empat lainnya merupakan pasangan bukan suami istri yang sedang melakukan hubungan badan di apartemen.

“Kita bergerak di dua kecamatan yakni Kecamatan Neglasari dan Kecamatan Benda,” jelas Agus.

Ia menjelaskan, untuk sanksi yang dijatuhkan kepada kelima pasangan yang diduga bukan suami istri diwajibkan untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kembali perbuatannya yang diketahui oleh ketua RT dan RW ditempat mereka tinggal.

“Untuk yang Waria kami lakukan pembinaan dengan mengirimnya ke Dinas Sosial,”jelasnya

Agus Hendra menyebutkan, ke empat pasangan yang diduga bukan pasangan suami-istri diberikan sanksi membuat surat pernyataan diketahui petugas RT dan RW tempat tinggal masing-masing.

Sementara untuk Renata yang bernama Asli Agus, akan dibawa ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang untuk diedukasi.

“Untuk yang Waria kami lakukan pembinaan dengan mengirimnya ke Dinas Sosial,” Agus Hendra mengakhiri.