Info Massa – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office) Hasan Nasbi menerangkan mengapa Presiden Joko Widodo perlu berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur di sisa waktu jabatannya.
“Istana Garuda tempat presiden bekerja sebagai kepala pemerintahan sudah bisa digunakan. Jadi, wajar jika Presiden Jokowi ingin merasakan bekerja di Istana Garuda sebelum estafet pemerintahan diserahkan kepada presiden berikutnya. Bagaimanapun ini legacy-nya beliau,” kata Hasan melalui pesan singkatnya di Jakarta, Senin 9/9.
Hasan mengabarkan, Jokowi mulai berkantor di IKN pada tanggal 11 September hingga 19 Oktober. Moment itu merupakan H -1 jelang pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Meski bertugas di IKN, Lanjut Hasan, jarak itu tidak membatasi Jokowi terhadap kunjungan kerjanya ke daerah-daerah lain. Di sisi lain, Presiden juga bisa mendisposisikan sejumlah agendanya kepada Wakilnya, Ma’ruf Amin.
Hasan menambahkan bahwa terkait perombakan kabinet bisa saja terjadi meskipun Jokowi berada di IKN. Pasalnya, wewenang itu merupakan hak prerogatif Presiden.
“Jabatan kabinet yang kosong menjelang 20 Oktober nanti bisa diisi Plt (pelaksana tugas) maupun pejabat definitif,” ungkap Hasan. []
