Info Massa – Kementerian Kesehatan RI bersama PT Merck Tbk terus berkomitmen melakukan deteksi dini pada gangguan tiroid dengan program skrining di 7 wilayah.
Pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) akan difokuskan di Deli Serdang, Jakarta, Malang, Makassar, Medan, Cirebon, dan Surabaya. Selain menyediakan tes, program ini bakal dilengkapi dengan logistik pemeriksaan, seperti peralatan diagnostik, bahan medis habis pakai, serta tak lepas pelatihan kepada para tenaga kesehatan.
Program ini menargetkan 80 ribu pemeriksaan TSH melalui puskesmas, sebagai bagian dari strategi pencegahan penyakit tidak menular.
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan Merck di Jakarta, Senin, menjelaskan gangguan tiroid dapat menyebabkan komplikasi serius meskipun tidak terdiagnosis.
“Deteksi dini menjadi langkah krusial untuk mencegah dampak yang lebih berat. Kolaborasi lintas sektor menjadi penting untuk memperluas layanan di tingkat primer,” ujarnya.
Ketua Klaster Metabolic Disorder, Cardiovascular and Aging IMERI FK Universitas Indonesia (UI) dr. Dicky L. Tahapary, Sp.PD-KEMD, Ph.D., menyebutkan nantinya data skrining akan digunakan untuk data nasional pasien tiroid.
“Dengan data berbasis bukti, kita bisa menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran dan mendukung pencegahan penyakit secara terstruktur,” ucapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Merck Tbk, Evie Yulin menambahkan bahwa Merck percaya dalam Program Deteksi Dini Gangguan Tiroid ini bisa menjadi cara untuk menolong jutaan pasien yang belum terdiagnosis.
“Merck memiliki semangat untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan kesadaran dan deteksi dini bagi masyarakat Indonesia. Dukungan ini juga sejalan dengan Manifesto Tiroid Merck, sebuah ajakan pemeriksaan gangguan tiroid skala besar untuk mendiagnosis lebih dari 50 juta orang yang hidup dengan hipotiroidisme pada tahun 2030,” ungkap Evie.
Deteksi tiroid dini ini turut menyertakan komunitas pasien, Pita Tosca, mereka organisasi pejuang tiroid di Indonesia.
Pendiri sekaligus ketua Pita Tosca, Astriani Dwi Aryaningtyas, mengimbau agar akses diagnosis dini berikut pengobatan berlangsung merata.
“Gangguan tiroid sering kali tidak terlihat secara fisik, namun dampaknya sangat besar terhadap kualitas hidup. Kami berharap skrining ini menjadi pintu masuk untuk layanan yang lebih inklusif,” tutur dia. []
Komentar