Profil – Akhmad Yuslizar yang akrab dengan sapaan Yos’ merupakan salah seorang dari Perhimpunan Nasional Aktivis (Pena) 98 Provinsi Banten.
Yos menapaki karirnya mulai dari bawah. Tidak lahir secara tiba-tiba sebagai seorang tokoh seperti halnya saat ini.
Sejak duduk di bangku kuliah, ia bersama teman-temannya di kampus Universitas Satya Negara Indonesia (Usni) Jakarta sudah gemar bergumul.
Karakter kepemimpinan Yos lebih menonjol diantara teman kuliahnya.
Hal itu membuat Yos terlibat aktif dalam gerakan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ). Salah satu organisasi 98′ yang terlibat aktif dalam menjatuhkan Soeharto.
Pascareformasi, Yos tergabung dalam PENA 98 yang dikomandoi Adian Napitupulu, pentolan Forum Kota (Forkot).
Di samping itu Yos menjalani karirnya sebagai jurnalis profesional di Jawa Pos grup. Liputannya banyak berkontribusi bagi gerakan mahasiswa yang kala itu terus mengawal cita-cita Reformasi.
Kiprah Yos sebagai jurnalis jalanan mengantarkan dirinya hingga ke level yang lebih tinggi.
Siapa sangka, mantan aktivis dan jurnalis jalanan itu mengisi kursi kepemimpinan salah satu perusahaan Jawa Pos grup. Ia dipercayai sebagai Direktur Utama selama belasan tahun hingga penghujung 2018.
Di sela-sela kesibukan Yos memimpin perusahaan, Pena 98 memberikan mandat kepadanya untuk memperluas organisasi Posko Perjuangan Rakyat (Pospera). Relawan Joko Widodo (Jokowi) sejak Wali Kota Solo, lalu mengantarakan menjadi Gubernur Jakarta hingga terpilih sebagai Presiden RI ke tujuh.
Setahun Jokowi menjabat, Yos mendeklarasikan Pospera di Banten dengan kepengurusan DPC di 8 Kota/Kabupaten dan menahkodainya sampai saat ini.
Baca Juga: Jelang 2024, Pospera Banten Gelar Rapat Akbar
Baca Juga: Pospera Banten Keliling Tangerang Bagikan 500 Sarapan Gratis Setiap Hari
Pada musim politik 2019, lagi-lagi Yos mendapat mandat dari Pena 98 untuk meneruskan cita-cita Reformasi. Namun bukan dari jalanan, melainkan masuk ke dalam parlemen.
Yos maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) Provinsi Banten melalui Dapil Kota Tangerang Selatan. Ia maju melalui PDI Perjuangan.
“Pilihan itu diambil bukan untuk menjadi elit politik semata. Tetapi untuk meneruskan cita-cita Reformasi sangat dibutuhkan keterwakilan kami di posisi parlemen. Itu sangat strategis,” kata Yos kepada infomassa, Jum’at 4 Maret 2022.
Sayangnya, Yos belum berhasil pada perhelatan Pileg 2019 itu.
Kini, ayah dari dua orang anak itu menjabat sebagai komisaris di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Hutama Karya (HK).